Rabu, 29 April 2015

Cuap2 Cuci Mata (1)


Hiii…

Sudah lama banget saya tidak menulis di blog ini. Lamaaa bangeeet… Syukurlah masih sadar kalau lama. Kalau tidak sadar ya Aku mah apa atuh?

Kali ini saya cuma mau cerita pengalaman kemarin sore waktu jalan-jalan ke mall. Sebenarnya bukan jalan-jalan tapi ada keperluan dan janji tapi gagal jadi deh waktunya banyak buat keliling di H**o. Setelah  memasukkan semua barang yang memang ada dalam daftar belanjaan, saya pun berkeliling sambil memotret barang-barang yang menarik. Buat apa? Buat dicari reviewnya terus dibeli kalau memang oke dan butuh. Keliling-keliling sampai sejam akhirnya saya memutuskan untuk ke kasir yang antriannya lumayan panjang. Gimana tidak panjang kasir yang ada cuma 3 tapi yang mau bayar banyak. Tidak terasa sih kayaknya seandainya bule di belakang saya lebih ganteng dan tidak sedang bersama pasangannya (orang Indonesia). Jangan tanya mereka suda menikah atau gimana ya… Mana saya tahu kakak! Lagian saya sibuk memperhatikan belanjaan wanita muda berpakaian dinas (jangan tanya dia sudah nikah ya!), belanjaannya banyak benar tapi setengahnya bisa saya beli dengan murah di pasar atau di tukang sayur yang tiap hari singgah di depan rumah. Duit dia sih tapi sayang banget berlembar-lembar seratus ribuan hanya untuk sawi, kangkung, bayam, pisang. Saya maklum sih kalau seandainya dia ekspatriat, mau berpikiran positif yang masuk akal cuma “mungkin dia tajir terpelintir”. Satu yang saya salut dari wanita ini, dia bayarnya tunai booo’… Adakan yang cuma belanja seiprit langsung keluarin kartu kredit, 3 hari lalu pas saya mau bayar di kasir juga ada yang cuma beli 2 botol minuman ringan pengen ngegesek-gesek juga. Minimum pembeliannya g’ sampai kaliii….

Nah, tibalah giliran saya membayar dan seperti biasa bawa kantong belanjaan sendiri dan sebelum meninggalkan kasir periksa bukti pembayaran. Jreng…jreng… dasar saya hafal banget harga olive oil protes dong kenapa harganya beda, beda hampir Rp 10.000,-. Singkat cerita setelah menunggu cukup lama, sampai si bule dan atrian-antrian dibelakangnya pulang, duit saya dikembalikan. Maaf saja, bagi saya, harga yang tertera dengan yang dibayar harus sama. #guemahemanggitu

Intinya kenapa yang ngantri di belakang saya bukan Hamish Daud, Johannes Huebl, or siapalah yang bikin mata dan hati bahagia? ;p

Yang tidak tahu Johannes Huebl, tanya sama wanita di cover  ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar