Tidak
tahu harus memulai dari mana untuk menulis review buku Twivortiare ini bahkan
saya tidak tahu akan menulis apa.
Intinya, this is AWESOME book jadi kamu harus beli dan baca. Tapi, bagi
yang baru tahu buku ini, sebaiknya beli Divortiare yang merupakan buku pertama
dari kisah hidup The Wicaksonos. Nanti klo tidak beli sekalian, kamu malah
bolak-balik toko buku karena penasaraan. Bagi yang di bawah umur dari pada baca
yang “ecek-ecek” alias kurang bermutu mending baca ini but adegan berbahayanya don’t
try at home or anywhere ya… Lebih
bagus lagi kalau kamu tidak usah baca dulu. Hehehe… Ribet…Pusiiing… Baca saja
deh, adegannya tidak bahaya-bahaya amat kok asal kamu waras saja, resikonya
tanggung sendiri kalau otak kamu matang duluan. :p (setelah baca review ini
pasti banyak yang mau lempar saya dengan tomat busuk)
Berburu
buku k’ Ika Natassa itu asyik tapi bikin capek. Banyak cerita di balik ajang
pemburuan saya di setiap bukunya. Awal tahu buku k’ Ika itu dari juniorku yang
lagi baca Divortiare hasil cekokan temannya. Dia dengan serunya ngetwit about
that book so dengan kekepoan saya yang tingkat dewa durjana g’
tanggung-tanggung bertanya judulnya apa dan difotokan. Capcuss dong saya ke
mall untuk beli dan yeah dapat. Untuk
dapat AVYW dan AR tidak semudah itu karena bukunya ada di mall yang berbeda
dengan jarak dan waktu yang harus ditempuh hampir 2 jam, panas dan macet pula.
Tapi, capek mengumpulkan bukunya itu rasanya tidak ada apa-apanya dibanding
dengan kepuasan berkuadrat-kuadrat setelah membacanya.
Pas
baca Divortiare, saya iseng dong cari akun twitternya k’ Ika, nemu tapi sempat kecewa,
dari situ saya tahu kalau sudah terlambat untuk pre-order Twivortiare terbitan nulisbuku. Kecewanya saya hanya bertahan beberapa
hari karena ternyata ada waiting list,
rezeki tak kemana jadi dapat lagi beserta tanda tangan penulisnya. Selang beberapa
bulan, ada kabar kalau Twivortiare bakal diterbitkan oleh Gramedia. Kali ini dugeun-dugeun (bahasa Korea) menunggu jadwal PO
dari Gramedia, mana awalnya bilang cuma 200 buku yang bakal ditandatangani.
Sempat salah PO yang harusnya pesan 2 malah pesan 1, jaringan terganggu,
buru-buru ke ATM dengan rambut setengah basah langsung pake jilbab, tanpa bedak
hanya lipbalm. Baca cerita saya mendapatkan buku-buku k’ Ika seharusnya sudah
jadi jaminan buat kalian untuk ikut membeli dan membacanya, saya itu tidak
pernah mau jungkir-balik, salto-salto buat mendapatkan buku yang tidak worth it. So, ke toko buku gih cari dan
beli! Catat ya, BELI! Jangan pinjam karena kalau tengah malam, malam Jumat
pula, tiba-tiba kamu mau baca bagaimana? Tidak bisa tidur nanti…
Gambaran
Twivortiare itu seperti apa? Berikut ini hasil wawancara saya dengan diri saya
sendiri. (Kemudian, saya disangka berkepribadian ganda. *jewer satu-satu*)
Q: Twivortiare gimana? Kayak twitter ya?
A: Yup, jadi tokoh utama di Divortiare itu
punya akun @alexandrarheaw di twitterland. Nah, tweet- tweetnya itu dikumpulkan
terus dijadikan satu buku, jadi deh Twivortiare
Q: Kenapa kamu mau beli lagi, bukannya sudah
punya yang versi sebelumnya?
A: Suka-suka saya dong…MASALAH BUAT LO?
Q: Maksud saya bedanya apa?
A: Lebih tebal pastinya, obrolan dengan Wina
lebih banyak, endingnya juga beda.
Q: Persamaannya?
A: Sama-sama bikin saya menangis, tertawa,
tergila-gila sama Beno Wicaksono tapi juga mengidolakan Alexandra Rhea
Wicaksono, mengingatkan kalau dulu pernah naksir dokter dan pernah ditaksir
dokter.
Q: Siapa yang suruh kamu curhat?
A: APA? (mulai marah)
Q: Maksud saya, bagaimana menurut kamu
tentang Twivortiare ini?
A: Sangat natural, terkadang saya merasa
mereka benar-benar ada sama seperti teman-teman saya yang memiliki akun di
twitterland. Manusiawi banget dengan lika-liku pernikahan mereka yang
naik-turun, suami-istri yang sama-sama bekerja dalam suasana ibukota yang ruwet.
Love it…
Q: Setelah membaca buku ini apa yang kamu
pikirkan?
A: Sampai kapan @alexandrarheaw akan
ngetwit? Inikan tumbuh bersama kita so mungkin menyenangkan kali ya kalau
sampai tua. Nanti dia hamil tidak ya? Seru pasti kalau dia punya anak kita
menunggu 9 bulan sampai dia melahirkan, anaknya melewati tahap kehidupan. Beno
pasti tambah ‘cerewet’ kalau Lexy hamil. Pokoknya panjang deh khayalan saya…
Q: Quote yang kamu suka dari buku ini?
A: '...it's impossible for us to find a
perfect spouse if we model him/her toward someone, atau toward our own sets of
criteria.'
Q: Dengar-dengar cerita tentang The
Wicaksonos ini mau di filmkan. Pendapat kamu?
A: Saya sih senang-senang saja walaupun agak
takut juga nanti merusak gambaran saya tentang tokoh-tokohnya. Masalahnya ada
beberapa buku yang saya suka dan difilmkan jadinya mengecewakan, semacam trauma
gitu. Semoga dapat pemain dan sutradara yang oklah. Naskahnya juga harus ok, k’
Ika saja yang nulis jadi rasanya tetap terjaga (kayak bahas makanan).
A: BELILAH dan beli semua buku k’ Ika Natassa!
Tidak rugi kok, cuma boros di air mata saja. Follow @alexandrarheaw!
Q: Pesan buat yang sudah baca?
A: Semoga kita semua bertemu pasangan yang
terbaik buat kita. Ketemu jodoh di dunia yang ternyata juga jodoh kita di
akhirat. Tetap ikuti twit @alexandrarheaw.
Q: Pesan buat Ika Natassa?
A: Terima kasih telah menulis buku-buku yang
bikin kecanduan. Di tunggu buku selanjutnya.
Q: Pesan buat Tuhan?
A: Ehm… Tuhan sudah mengerti… Satu lagi,
terima kasih sudah memberi k’ Ika kemampuan menulis yang luar biasa, semoga dia
sehat selalu.
Q: Terima kasih sudah bersedia di
tanya-tanya walau jawabannya kurang bermutu!
A: Sama-sama… Pertanyaanmu juga kurang
berkualitas!
Saya
sudah cukup berkoar-koar, intinya tetap memaksa untuk beli. Jadi belilah, tidak
ada ruginya. Kalau kalian tidak suka, jalan terakhir jual saja karena banyak
yang mau beli, jangan susah! :p (semoga tidak berganti jadi dilempar telur
busuk)
XOXO…