Beberapa bulan lalu
rasa penasaran saya digelitik 2 bab The Silkworm versi Inggris. Apa yang
didapatkan setelah hanya membaca secuil bagian dari 500-an halaman sebuah novel
selain penantian dengan penuh ketidaksabaran. Namun, saat tulisan ini muncul berarti
rasa penasaran saya telah terpuaskan. Robert Galbraith alias J.K. Rowling
kembali lagi dengan aksi Cormoran Strike bersama asistennya yang menarik, Robin
Ellacott. Apakah Robin putus dengan pacarnya dan berpaling pada Cormoran? Jadi,
kasus apa yang mereka hadapi kali ini?
Setelah kasus Lula Landry
terpecahkan, bisnis detektif partikiler Cormoran Strike berubah 180 derajat. Publitas
kasus itu ikut berimbas menjadikannya detektif paling tersohor di metropolis. Kasus-kasus
berdatangan namun dia lebih memilih klien yang berpotensi mendatangkan
keuntungan besar meski kasusnya hanya masalah ringan seperti klien yang ingin
pasangannya diselidiki karena diduga berselingkuh, klien yang butuh bukti
pendukung dalam perceraiannya, dan kasus lain yang hanya butuh waktu banyak
bukan keahlian lebih. Dia sudah bisa menyicil utang-utangnya, menyewa flat di
atas kantornya, dan tentunya bisa membayar gaji Robin meski masih di bawah gaji
pekerjaan-pekerjaan yang telah ditolaknya demi kesetiaannya pada Cormoran.
Kali ini, berbeda dari
biasanya, Cormoran menerima klien yang tak terlihat akan menambah pundi-pundi
keuangannya. Seorang wanita (Leonora Quine) yang ingin Cormoran menemukan
suaminya (Oliver Quine) dan membawanya pulang. Pekerjaan yang cukup mudah? Suaminya
adalah seorang penulis, pergi dari rumah membawa naskah novel yang telah
ditulisnya. Awalnya sang istri menduga suaminya hanya ke retret yang pernah dia
dengar disarankan oleh seorang penerbit (Christian Fisher) jadi Cormoran hanya
perlu menanyakannya dan menjemput suaminya. Namun suaminya tidak pernah ke
tempat yang dimaksud justru beberapa hari kemudian Cormoran temukan meninggal di
rumah milik Oliver bersama dengan mantan temannya yang juga penulis (Michael
Fancourt). Oliver di mutilasi dengan kejam dan usus menghilang, tak ada bukti apapun,
seperti sidik jari, yang merujuk pada pelaku.
Kasus ini akhirnya
melibatkan kepolisian dan ditangani oleh teman Cormoran yang ia selamatkan saat
peristiwa bom yang menimpanya di Afganistan. Kepolisian memiliki bukti yang
mengarah pada Leonora sebagai pelakunya. Tentu saja Cormoran tidak percaya
begitu saja bukan hanya karena bukti yang dimiliki kepolisian masih membuatnya
ragu tapi karena rasa kasihannya pada putri Leonora yang memiliki keterbelakangan.
Dalam penyelidikannya Cormoran kemudian tahu bahwa novel yang ditulis Oliver
mengumbar keburukan orang-orang di sekelilingnya. Bombyx Mori yang merupakan
bahasa Latin dari ulat sutera adalah judul dari novel yang tentu saja mungkin akan
berpeluang mengundang keinginan dari siapa saja dianalogikan dengan tokoh di dalamnya
untuk membunuh si penulis. Istri Oliver,
agennya (Elizabeth Tassel), editornya (Jerry Waldegrave), CEO publisher-nya
(Daniel Chard), selingkuhan (Kathryn) dan temannya (Pippa), serta penulis
lainnya (Michael Fancourt). Siapa di antara mereka pembunuh sebenarnya? Apakah
kali ini Cormoran Strike akan mengalahkan kepolisian lagi? Sedikit bocoran yang
hampir terlupakan, adik Cormoran ikut serta membantu penyelidikan dan
terpecahkannya kasus ini.
Pada buku pertama
tebakan saya justru salah tapi kali ini tidak. Bukan berarti kasus kali ini
mudah dan lebih biasa dari sebelumnya, justru rasanya seperti digiring
kemana-mana. Meski telah menetapkan siapa yang dijadikan tersangka motifnya
tetap tidak bisa tertebak dan bagaimana dia melakukannya. Saat Cormoran ‘menggali’
tiap tersangka justru kecurigaan pada setiap orang semakin muncul,
penyelesaiannya benar-benar di akhir, hampir tanpa celah. Robert Galbraith
sangat runut dan mendetail membuat sisi Cormoran yang tradisional dalam menyelesaikan
kasus sangat terasa menonjol.
The Silkworm di sisi
lain membuat saya merasa dua kali memasuki dunia buku karena juga harus mengerti
apa yang ada dalam Bombyx Mori. Buku ini juga menunjukkan bagian dari dunia
menulis dan penerbitan, bukan hanya membeli buku di toko. Sangat menikmati
membaca buku ini walau terjemahan tapi memuaskan jadi tidak perlu khawatir membeli karena takut melenceng dari versi aslinya. The
Silkworm merupakan salah satu buku terbaik tahun ini dan mungkin banyak yang
tidak sabar menunggu buku berikutnya. Bagi yang penasaran dengan aksi Cormoran dan
Robin silahkan membacanya sendiri dan bagi yang masih penasaran juga dengan
hubungan mereka mari kita berimajinasi setidaknya setahun lagi. :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar