Bingung sih bagaimana
memulai mereview buku ini jadi anggap saja lagi nyerocos santai jangan
dimasukkan di hati jika ada kata-kata yang tak berkenan. Jujur, saya beli buku
ini karena pengen “kenalan” dengan Bapak Aldebaran Risjad. Ada yang merasa
familiar dengan nama ini? Yup, jika kalian pembaca karya-karya Ika Natassa
pasti sudah tahu. Kenal Harris Risjad yang PK di Antologi Rasa? Nama
belakangnya mirip kan? Ya kaliii... mereka memang kakak-adik. Pokoknya saya cuma
beli karena itu, peduli amat sama porsinya yang cuma seiprit. Dan, agak jahat sih, peduli amat sama cerita-cerita lainnya. -.-v
Buku ini memang kumcer
alias kumpulan cerpen yang dikeroyok sama beberapa penulis dan beberapa editor
GPU. Tapi, yang saya tahu dan pernah baca bukunya cuma k’ Ika. Maaf! Kalau
editor sih wajar ada yang g’ saya tahu tapi penulis yang karyanya sudah banyak?
Mau gimana lagi kalau memang saya tidak pernah baca bukunya. Tapi, sekarang
saya sudah baca meski sebatas cerpen. Menurut saya, bagus juga tidak ada yang
pernah saya baca sebelumnya jadi acara membanding-bandingkan di otak yang tak
seberapa ini semakin tidak ribet. So, mari kita bahas satu per satu cerpen yang
ada dalam kumcer ini (lagi g’ malas)!
1.
Be Careful What You Wish For (Alia Zalea)
Awalnya
si tokoh Aku ini tidak terlalu memperhatikan Gonta, dia lebih memperhatikan
Mahendra yang terkenal paling ganteng seantero perusahaan. Butuh waktu lama
akhirnya dia sadar dengan keberadaan Gonta, ya orang jatuh cinta segala
informasi pun dicari dari dunia nyata sampai maya pun digali. Tapi, suatu
kejadian menjadi titik awal mereka akhirnya tak bertemu hingga beberapa bulan
kemudian. Bagaimana janji (menurutku sih harapan) yang dia rangkai saat tak
pernah bertemu Gonta lagi?
Rasanya
datar dan sudah biasa mungkin karena ruang cerpen terlalu sempit untuk
berkembang bagi cerita ini. Di beberapa bagian, terutama penggambaran tokoh
Gonta, saya sempat senyum-senyum tapi sayangnya tidak berkembang jadi
berbunga-bunga.
2.
Thirty Something (Anastasia Aemilia)
Rachel
adalah seorang wanita yang berumur 30-an. Dia hidup dalam keluarga ya tahulah
gimana kalau seorang wanita berumur masih lajang. Eyangnya kemudian menjodohkan
sampai dia bertunangan. Sebenarnya sudah lama dia memendam rasa pada Erik
temannya sedari SMA yang kini akan pindah ke Jepang untuk bekerja. Saat pesta
perpisahan mereka Erik tiba-tiba menyatakan perasaannya yang ternyata juga
mencintai Rachel. Mana yang akan Rachel pilih?
Pengen
teriak-teriak di bagian akhir cerita ini, mungkin jika saya di situasi yang
sama akan mengambil langkah yang sebaliknya atau mungkin juga sama. Mengalir,
cukup puas dengan ramuan ceritanya hingga akhir.
3.
Stuck With You (Christina Juzwar)
Terjebak
beberapa kali dalam lift dengan orang sama, ganteng, jabatan ok, tapi jutek.
Mau?
Ceritanya
lagi-lagi sebenarnya biasa dan pasti ada yang mempermasalahkan liftnya macet
berkali-kali. Saya anggap saja itu campur tangan Tuhan. Yang pasti setelah
membaca cerita ini jadi pengen ngesot di lift dan kayaknya bakal senyum-senyum
kalau ingat cerita ini saat di lift.
4.
Jack Daniel’s vs Orange Juice (Harriska
Adiati)
“Assalamu’alaikum,
Pak Haji!”
Ngakak
karena saat bagian ini yang saya bayangkan iklan obat batuk. Salut sama yang
nulis, cewek tapi jadi tokoh cowok di cerpen ini. Baca sendiri saja deh, asyik,
dan ya…ya…cinta bisa merubah seseorang.
5.
Tak Ada yang Mencintaimu Seperti Aku (Hetih
Rusli)
Sumpah
saya g’ ngerti meski akhirnya tahu juga inti ceritanya. Entah otak saya yang
bermasalah atau gimana. Mungkin bakal lebih dapat seandainya gaya berceritanya
sedikit berbeda atau setidaknya tokohnya bernama.
6.
Critical Eleven (Ika Natassa)
Cerita
ini sebenarnya saya simpan buat dibaca terakhir dan itu benar-benar saya
lakukan. Bagi yang tidak tahu jika cerita ini akan berlanjut dalam sebuah novel
utuh mungkin akan terasa datar walau setiap kalimatnya sangat bisa saya nikmati.
Akhirnya juga bakal terasa digantung atau ada yang menebak bahwa Ale dan Tanya
tidak akan pernah lagi bertemu. Sebenarnya ini g’ cukup sih buat kenalan sama
Ale tapi yang menulis kasihnya cuma segini. Mau teriak-teriak supaya
diselesaikan cepat tapi nanti lahir premature, bukan berarti yang lahir
premature selalu berujung tidak baik. Saya sabar menanti sajalah sambil
menghafal 15 halaman ini (sedih).
Critical
Eleven ini sebenarnya tentang apa? Cari tahu sendiri saja ya… Saya mau ikut
abang Ale ke rig, dia 200 hari per tahun di tempat itu bosan jadi mau ditemani.
Menemani seumur hidup juga g’ apa-apa, mendaki gunung dan berburu juga boleh
(mulai ngawur). Selamat menanti #TeamAle!
7.
Autumn Once More (Ilana Tan)
Cerita
ini merupakan side story dari novel Autumn in Paris karya Ilana Tan. Saat itu
Tara dan Tatsuya ke Disneyland Paris, di sinilah Tatsuya menyadari pertama kali
bahwa dia jatuh cinta pada Tara. Biasa saja, datar menuju bosan, mungkin saya
akan merasa sedikit tersentuh jika membaca satu novelnya langsung. Entahlah…
8.
Her Footprints on His Heart (Lea
Agustina Citra)
Ariana
akan menikah dengan Rendy. Tapi, tiba-tiba Anne yang merupakan cinta pertama
Rendy muncul. Wanita yang dulu tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan.
Suka,
meski sudah saya tebak dari awal bagaimana akhirnya. Bikin senyum-senyum,
tepatnya sedikit mengusik ingatan saya. Hmmm…
9.
Love is a Verb (Meilia Kusumadewi)
Apa
yang penting buat cewek belum tentu buat cowok. Buat kaum Adam mungkin itu hal
sepele tapi bagi kaum Hawa sebaliknya.
Masalah
biasa sih sebenarnya tapi ya lumayanlah cara berceritanya jadi cukup menyenangkan
saat membaca cerita ini.
10.
Perkara Bulu Mata (Nina Addison)
Gara-gara
baca judulnya saya malah kedip-kedipin mata dan menyentuh bulu mata. Pas baca,
ternyata oh ternyata. Menghibur, ada bau-bau klo pernah nonton Friends tahulah
maksudnya bahkan dalam cerita ini disebut kok. Bolehlah, saya suka tentang ide
bulu matanya ini sih.
11.
The Unexpected Surprise (Nina Andiana)
Setelah
baca cerita ini jadi semakin pengen pulang ketemu mama dan papa. Ketemu ya
paling juga berdebat, baikan, ketawa, cerita ini dan itu. Sama dengan hidup
kita, dalam cerita ini ada the unexpected surprise juga.
12.
Senja yang Sempurna (Rosi L. Simamora)
Dari
semua cerpen, cerita ini yang paling beda terutama gaya bertuturnya. G’ sulit
sebenarnya memahami kalimat-kalimat indahnya, tipe yang kadang saya suka kadang
tidak.
13.
Cinta 2x24 Jam (Shandy Tan)
Awalnya
saya mengira tokoh Aku adalah pegawai cewek yang ikut menguping acara rumpi
pegawai cewek lainnya di ruangan TU. Pas tokoh Lingga muncul baru deh saya
sadar siapa sebenarnya yang sedang berbicara. Dari awal gaya bertutur penulis
sebagai tokoh Aku sudah mengingatkan saya pada gaya Sophie Kinsella di Twenties
Girl. Setelah sadar dengan tokoh Aku, ingatan saya justru bercampur dengan
siluman buah persik (kalau g’ salah) dari kisah Kera Sakti (demi apa?). Saya menikmati
cerita ini termasuk (?) kejutan yang menggelikan sebelum cerita benar-benar berakhir.
Setelah membaca kumcer ini, lumayanlah bisa membuat
senyum-senyum sendiri walau terkadang berkerut dan bosan juga. Cerpen karya
beberapa editor g’ kalah kok dari yang memang kita kenal sebagai penulis. G’
menyesallah belinya apalagi sekalian beramal karena seluruh royalti buku ini
akan disumbangkan.