Minggu, 07 April 2013

Me n' Ika Natassa's Books


Ini perut saya lagi nyeri jadi pengennya cerita yang ringan-ringan saja.  Sebenarnya kejadian ini terjadi sebulan yang lalu. Waktu itu saya ke toko buku, g’ niat beli sih, cuma menemani senior yang lagi masuk kota karena dia bertugas di pedalaman (kalau dia baca ini, gigiku bisa-bisa dicabut). Seperti biasa, manusia yang terdampar g’ tentu arah di toko buku ya semua rak, terutama novel, pasti ditongkrongi dengan harapan g’ ada yang kecantol (ini kalau lagi bangkrut). Lagi berdiri di depan rak novel, tiba-tiba ada beberapa orang wanita berbaju dinas lagi sibuk memilih novel. Dari lagaknya sih mereka juga tanpa tujuan jelas alias g’ tahu mau beli novel yang mana. Kecurigaan saya ternyata benar, tiba-tiba salah satu dari mereka nyeletuk ke temannya, “Pilihin novel yang bagus buat saya dong!” Ini dia pakai logat Makassar tapi saya langsung terjemahkan saja. 
Dasar jiwa penjual saya lagi gatal ingin keluar (kayak roh numpang-numpang) akhirnya saya hampiri juga dan menyarankan (halusnya sih, sebenarnya lebih ke nyerocos) agar dia beli Antologi Rasa. Seandainya semua buku yang ditulis Ika Natassa ada di situ pasti saya rekomendasikan semuanya. Hasilnya, dia peluk juga buku itu tapi saya g’ tahu sih kalau sampai kasir. Kalau sampai dia beli pun saya berharap suka. Kalau g’, ya semoga g’ ketemu saya (takut minta ganti rugi)
Pengalaman seperti ini sebenarnya bukan yang pertama kali tapi biasanya dengan orang yang saya kenal atau dengan teman-teman dekat. Kalau dengan mereka sudah bisa saya pastikan sampai bukunya di beli. Untungnya opini dari mereka bagus-bagus sampai ada yang ketagihan. Intinya sih jika buku itu bagus maka saya tidak akan segan-segan untuk mempromosikan biarpun dengan orang yang tidak pernah kenal sebelumnya.
Udah ah, ceritanya segitu saja. Sekarang, mau minta gaji ke k’ Ika, hitung-hitung buat ganti duit saya yang akhirnya beli satu novel waktu itu (minta di lempar wajan lagi). :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar